Pemuda sebagai Agen Transformatif
Tahan Mentria cambah
Pendahuluan
Ada banyak orang hendak mengubah dunia dan akhirnya tenggelam oleh kebiasaan dunia. Oleh sebab itu, artikel singkat ini hendak mengulas bagaimana kiprah seorang muda seharusnya dalam menjalani dan mengarungi kehidupan. Mereka tidak harus menunggu mapan atau “tua” untuk berkiprah positif. Sekaranglah waktunya!
1. Pemuda Kristen yang berkarakter Kristus.
Dalam memulai sebuah gerakan menjadi agen transformatif, seseorang mesti memiliki karakter yang baik. Karakter yang baik menentukan seseorang dalam menjalani kehidupannya. Baik masa sekarang, maupun masa yang akan datang. Karakter seperti Kristus atau Christlikeness sangat dibutuhkan bagi seorang pemuda masa kini. Pembentukan karakter ini adalah langkah awal yang mesti didahulukan dari pada yang lainnya. Dalam 1 Timotius 4:12 tertulis, “Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” Ayat ini menunjukkan bahwa Timotius, sebagai seorang yang masih muda diharapkan menjadi teladan. Teladan bagi siapa? Bagi semua orang percaya!
Namun, sebelum menjadi teladan, maka Timotius sebagai seorang pemimpin muda, murid Paulus, banyak melakukan sesuatu yang membela ajaran kekristenan.[1] Paulus menghendaki Timotius mengajarkan berita Injil dengan bertanggung jawab. Paulus sendiri memanggilnya sebagai anak.[2] Oleh sebab itu, Timotius yang sudah terbiasa dengan ajaran Injil berjalan dalam kebenaran, meskipun dia muda. Penahkan Anda membayangkan berapa usia Timotius saat itu? Menurut John Stot, sebagaimana dikutip oleh sebuah situs resmi, usia Timotius saat ia menjadi hamba Tuhan sekitar 20 tahun.[3] Demikianlah, mudanya usia Timotius saat itu.
Pada masa kini, sepertinya tidak banyak orang yang berkarakter seperti Timotius yang terlatih dengan berita Injil sejak kecil. Kisah tentang Timotius adalah sebuah kisah menantang. Seberapa dalamnya seorang pemuda masa kini memahami Injil? Pada masa Timotius, ia banyak menghadapi pelbagai serangan terhadap ajaran dan cara hidupnya. Demikian pula masa kini, tentu tidak sedikit tantangan yang dihadapi para pemuda masa kini. Tantangan itu dapat berupa secara tantangan langsung atau secara virtual melalui dunia maya. Apakah ada sosok pemuda yang berdiri menghadapi tantangan-tantangan seperti itu?
Dalam Surat Paulus kepada Jemaat Roma, tertulis, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Roma 12:2). Tulisan Paulus menghendaki bahwa setiap orang percaya tidak sama dengan dunia. Ayat tersebut mengacu pada prinsip bahwa hidup adalah persembahan yang hidup dan ibadah.[4] Dengan demikian, setiap orang percaya yang tidak serupa dengan dunia memiliki pembaharuan budi.
Henny Yulianti menulis bahwa kata “perubahan” dalam Surat Roma tersebut mengandung makna perubahan intelektual dan pikiran. Perubahan tersebut tidak terjadi dalam satu kali, tetapi terus menerus mengalami perubahan.[5] Berkaitan dengan hal tersebut, maka seorang pemuda yang berkarakter harus berubah intelektual dan pikirannya sesuai dengan pikiran Kristus. Dengan memiliki pikiran Kristus, maka akan lahir tindakan atau sikap yang sejalan dengan apa yang dibaharui dalam pikirannnya. Joas Adiprasetya mengingatkan, selain memulai sesuatu yang baru, sesuatu yang lama, yang masih baik dan berguna juga perlu dirawat dan dipertahankan.[6]
2. Pemuda yang aktif di Masyarakat
Pemuda Kristen sebagai agen transformatif memainkan peran yang signifikan dengan menjadi kehadiran aktif di masyarakat. Mereka berinteraksi dengan berbagai kelompok sosial, lintas agama, dan lintas budaya, menciptakan kesempatan untuk memahami dan berempati terhadap beragam realitas hidup. Melalui komunikasi yang terbuka dan inklusif, pemuda Kristen dapat membangun jaringan solidaritas dan kolaborasi dalam mencari solusi bagi masalah. Peranan ini hanya akan selaras jika seorang pemuda memiliki hati dan pikiran seperti Kristus.
Tidak jarang ditemui dalam berita-berita bagaimana orang muda yang terbius oleh kebiasaan-kebiasaan negatif semisal kecanduan game, kecanduan narkoba dan berbagai kecanduan lainnya. Pada masa kini sangat dibutuhkan para pemuda yang mau berdiri sebagai teladan dan pembela kebenaran bagi masyarakat. Mengapa dibutuhkan pemuda yang demikian? Sudah saatnya bergerak di usia muda, tidak harus menunggu tua. Anak muda punya energi dan kemampuan yang masih baik. Jadi sangat dibutuhkan kemampuan terbaik dari mereka bagi dunia ini sejak mereka muda.
[1] “1 TIMOTIUS -PENDAHULUAN – ROTI HIDUP,” 29 November 2017, https://rotihidup.org/1-timotius-pendahuluan/.
[2] “1 Timotius 1:1 – Tafsiran/Catatan – Alkitab SABDA,” diakses 3 Agustus 2023, https://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=54&chapter=1&verse=1.
[3] “Timotius | Doa,” diakses 3 Agustus 2023, https://doa.sabda.org/timotius.
[4] “ROMA 12:1-2 PERSEMBAHAN YANG BENAR – SarapanPagi Biblika Ministry,” diakses 3 Agustus 2023, https://www.sarapanpagi.org/roma-12-1-2-persembahan-yang-benar-vt3486.html.
[5] “Berubahlah Oleh Pembaharuan Budimu!,” GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah, diakses 3 Agustus 2023, https://www.gkiswjateng.org/renungans/detilview/berubahlah-oleh-pembaharuan-budimu-2020-01-06.
[6] gkipi, “Perubahan dan Pembaruan,” GKI Pondok Indah (blog), 24 Februari 2009, https://gkipi.org/perubahan-dan-pembaruan/.