Sejarah STT GKE

Pendeta Pertama GKE, ditahbiskan di Barimba tahun 1935

Keberadaan Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis (STT GKE) berawal dari Sekolah Pendeta di Banjarmasin yang didirikan tahun 1932. Sebanyak lima orang kandidat dididik di sekolah ini selama kurang lebih dua setengah tahun yang ditahbiskan April 1935 sebagai pendeta pertama GKE. Sekolah Pendeta ini pernah terhenti selama satu dasawarsa dan baru dibuka kembali pada tahun 1948 dengan nama Sekolah Theologia. Selama 20 tahun pertama (1932 1952) STT GKE dikelola dan pimpin oleh Basel Mission dengan Rektor terakhir Dr. Christop Barth (1948-1952). Selama 20 tahun pertama telah meluluskan 35 pendeta Dayak. Demi peningkatan kualitas, dua sampai tiga lulusan langsung dikirim ke Basel untuk studi lanjut dan memperkaya pengalaman.

Pada tanggal 3 Februari 1963 status Sekolah Theologia ditingkatkan menjadi Akademi Theologia GKE. Dalam rangka menyesuaikan dengan iklim pendidikan di Indonesia, maka Akademi Teologia GKE Terdaftar di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Akademi Filsafat Teologi (SK No. 019/0/81, tanggal 8 Juni 1981. Untuk menyesuaikan dengan Jalur, Jenjang, dan Program Pendidikan serta Unit/Fakultas/Jurusan/Program Studi pada Perguruan Tinggi Swasta, Status Akademi Filsafat STT GKE ditetapkan kembali dengan SK Mendikbud RI No. 0359/U/1986 pada tanggal 25 Mei 1986.

Komplek STT GKE (dulu bernama Seminari Guru) Tahun 1927

Sehubungan dengan tuntutan pelayanan yang semakin meningkat, baik kuantitas dan kualitas maupun dalam rangka mempersiapkan tenaga pelayan yang setia dan terampil ditengah-tengah jemaat, gereja dan masyarakat, maka Sidang Majelis Sinode GKE tanggal 24-25 Juli 1986 menyetujui dan mendukung gagasan Pengurus Yayasan Pendidikan Teologi (YPT) GKE untuk meningkatkan program pendidikan dari Diploma ke Sarjana. Berdasarkan persetujuan tersebut maka dikeluarkanlah SK YPT GKE Nomor 27, tanggal 1 Juni 1987 tentang peningkatan Akademi Theologia GKE menjadi Sekolah Tinggi Teologi GKE (STT GKE), sementara itu nama Akademi Theologia/Filsfat GKE masih tetap dipertahankan sampai nama STT GKE memperoleh status hukum. Namun, upaya untuk mendapat status hukum di Kementerian Pendidikan Nasional melalui KOPERTIS Wilayah XI Kalimantan mengalami kendala dan kandas walaupun syarat-syarat terpenuhi. Pada tahun 2003 STT GKE mengalihkan perjuangan untuk memperoleh statusnya di Departemen Agama RI. Dalam kurun waktu relatif singkat terbitlah Keputusan Menteri Agama cq. Dirjen Bimas Kristen, No. DJ III/Kep/IIK.00.5/14/160/2004 tanggal 19 Januari 2004 dengan status DIAKUI. Sejak 2003-2010, STT GKE telah melaksanakan Ujian Negara S1 Departemen Agama RI yang diikuti hampir semua orang alumnus dengan kelulusan 100% dengan peringkat sangat baik.

Pada tahun 2003, STT GKE mengarahkan semua mahasiswa Diploma III mengambil Program Sarjana Studi Teologi (S.Th.) sesuai dengan pengembangan STT GKE dan tuntutan jemaat agar lulusan STT GKE memiliki kualitas yang lebih baik. Tahun 2002, STT GKE membuka Program Magister Divinitas pada level Stratum Dua yang menerima mahasiswa dari Sarjana Umum dan dari Diploma III Teologi. Pada tahun 2003 program M.Div dan Program Sarjana telah mendapat Akreditasi dari ATESEA (The Association for Theological Education in South East Asia). Tahun 2004 progran Magister Divinitas telah meluluskan angkatan pertama sebanyak 6 orang dengan gelar M.Div. Mulai tahun akademik 2005/2006 2007/2008, program M.Div menggunakan sistem perkuliahan baik regular maupun off campus. Sistem reguler ditujukan kepada mahasiswa dari Sarjana Umum sedangkan off-campus ditujukan bagi mahasiswa berasal dari D III Teologi. Selanjutnya, berdasarkan Undang-undang Pendidikan Nasional dan Ketentuan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Departemen Agama RI, sejak tahun akademik 2008/2009 Program Studi Magister Divinitas ditempatkan pada jenjang Pascasarjana Stratum Dua (S2 M.Div.).

Sejak tahun 2006, dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan dan kebutuhan konteks pelayanan gerejawi, STT GKE membuka Program Pascasarjana Magister (S2 M.Th). Pembukaan Program tersebut mengacu kepada Rekomendasi Majelis Sinode GKE No. 376/BPH-MSGKE/U.I/5/2006. Pada tahun yang sama, mendapat Ijin Penyelenggaraan dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Departemen Agama RI No. DJ.III/Kep/HK.00.5/249/4335/2006 tanggal 10 Oktober. Ijin Penyelenggaraan ini telah diperpanjang selama 2 kali yaitu tahun 2010 dan tahun 2015, dan akan diakreditasi pada tahun 2019.

Kualitas pendidikan STT GKE diakui oleh negara dan masyarakat berdasarkan Akreditasi Institusi dan Program Studi Teologi S1 pada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Program Studi Teologi S1 untuk pertama kali memperoleh akreditasi C pada tahun 2012 dengan Surat Keputusan BAN-PTNo.032/BAN-PT/AkXV/S1/X/2012. Dengan demikian, STT GKE berhak menerbitkan atau mengeluarkan Ijazah prodi S1 negara tanpa harus ujian negara.

STT GKE mengembangkan kemitraan baik lokal dan nasional maupun regional dan internasional. Kemitraan dengan Mission 21 sebagai kelanjutan dari Basel Mission adalah relasi tertua sejak STT GKE berdiri hingga sekarang. Kerjasama dengan Mission 21 terwujud dalam banyak aspek seperti pengembangan dosen, penelitian, pengabdian masyarakat, sarana-prasarana dan beasiswa mahasiswa. Kemitraan dalam aspek yang serupa juga terjalin lama dengan Internasional Ministries (IM). Overseas Ministries Fellowship (OMF), Library Development in Indonesia (LDI) dan Global Ministries (GM). Secara regional di tingkat Asia, STT GKE juga menjadi anggota Association Theological Education in South East Asia (ATESEA) dalam rangka mengembangkan kerja sama dalam bidang pengembangan dosen dan staf, penguatan teologi dan pengembangan perpustakaan. Pada abad 21, STT GKE mebangun kerja sama dengan Gereja-gereja di Korea khususnya bagi pengembangan dosen, penguatan jemaat dan beasiswa mahasiswa. Pada aras nasional, kemitraan diberbagai bidang dilaksanakan bersama pemerintah (Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset-Teknologi), Persekutuan Sekolah Tinggi Teologi di Indonesia, Persekutuan Gereja di Indonesia (PGI), berbagai Universitas dan Sekolah Teologi di Indonesia, Badan Penerbit Kristen (BPK) Gunung Mulia.

Kemitraan pada tingkat lokal di Kalimantan, STT GKE didukung penuh oleh GKE yang berpusat di Banjarmasin dan Gereja Kriten Pemancar Injili (GKPI) yang berpusat di Kalimantan Utara. Sejarah perkembangan kemitraan dengan GKE sangat intens seperti saudara kandung, kendatipun STT GKE secara organisasi lebih tua dari GKE, berbagai usulan dan rekomendasi penting diberikan GKE bagi pengembangan STT GKE, disamping menerima semua lulusan STT GKE. Pada sisi lain, STT GKE menjadi sumber teologi, perumus dogma dan penyedia SDM sehingga GKE berkembang dalam banyak hal.

Daftar Ketua Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

(Tahun 1932-2020)

NoNama KetuaTahun
1Tim Zending Basel (Basel Mission)1932-1937
2Ditutup Untuk Sementara1937-1948
3Dr. Christop Barth1948-1952
4Ds. H. Dingang Patianom1952-1959
5Ds. Fridolin Ukur1959-1971
6Ds. Ethelbert Saloh1971-1973
7Pdt. Johannes Junias Songan, M.Th.1973-1975
8Pdt. Johannes Junias Songan, M.Th.1975-1979
9Pdt. Hermugenes Ugang, M.Th.1979-1982
10Pdt. Johannes Junias Songan, M.Th.1982-1983
11Pdt. Tawar Soewardji, M.Th.1983-1987
12Pdt. Maxliano Nahan, M.Th.1987-1990
13Pdt. Manase Rugas Binti, D. Min.1990-1994
14Pdt. Johnson Freddy Simanjuntak, M. Th.1994-1998
15Pdt. Johnson Freddy Simanjuntak, M. Th.1999-2003
16Pdt. Johnson Freddy Simanjuntak, M.Th.2004-2005
17Pdt. Dr. Tommy D.G Binti2005-2006
18Pdt. Kinurung Maleh Maden, MA., M.Th2006-2010
19Pdt. Dr. Keloso S.Ugak2011-2015
20Pdt. Kinurung Maleh, D.Th.2015-2019
21Pdt. Kinurung Maleh, D.Th.2019-sekarang

Bagikan tulisan ini: