HeadlineKanan-SliderSlider

DIDIKLAH ORANG MUDA (Menymbut Hari Pemuda GKE 1 Agustus 2021)

Oleh Pbrt. Dr. Tulus To’u, M.Pd

1. Hidup ibarat di tengah badai

Chrusty Podung & Elia B, menulis lagu, ”Di Tengah Ombak dan Arus Pencobaan.”
Di tengah ombak dan arus pencobaan,
Hampir terhilang tujuan arah hidupku.
Bagaikan kapal yang slalu diombang-ambingkan,
Mengharap kasihNya seolah-olah tiada mampu.
.
Yesus perhatikan kehidupan setiap orang,
Yang sudah rusak dibetulkan,
Penuh dengan kasih sayang.
.
Yesus perhatikan tiap tetesan air mata
Dia mengenal hatimu (ku) yang
Penuh penyesalan dosa

Pesan lagu ini ? Hidup ini ibarat mengarungi laut yang bergelora badai dan ombak. Yang dapat mengaburkan tujuan hidup. Sehingga hidup terombang-ambing oleh beragam arus cobaan. Kekuatan sendiri mustahil mengatasi cobaan bagai badai dan ombak dahsyat itu. Karena, salah dan dosa, mengakibatkan hidup kacau-balau, rusak berantakan, bagai puing-puing berserakan. Akan tetapi, Tuhan Yesus berkuasa memulihkan dan memperbaikinya. Bagi yang hatinya, menyesali dosanya. Yesus lihat kedalaman hati menyesal itu. Yesus empathy pada kepedihan dan air mata sengsarea dan sesal. Sehingga, yang sudah rusak dibetulkan dengan penuh kasih sayang. Wow…luar biasa. Dalam Kristus, ia diperbarui menjadi ciptaan baru.

2. Tantangan berat orang muda

Paulus, kepada anak muda, Timotius, calon penerus estafet kepemimpinannya. Katanya, tantangan di depan pelayanan Timotius, “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu,” (2 Tim 3: 1-6).

Pengalaman masa Timotius, mungkin juga ada di masa sekarang ini, bahkan mungkin lebih dari hal-hal tersebut. Yang tetap ada sampai masa kini,a.l.;orang hidup diperhamba uang, egois, tinggi hati, fitnah dan menjelekkan sesamanya, anak-anak memberontak pada orang tua, tidak tahu terima kasih, tidak memiliki kasih, yang berselisih tidak mau berdamai, lebih mengikuti hawa nafsu, self control yang lemah, berpikir pendek, sok tahu, kurang peduli agama atau beribadah tanpa hati dan ketaatan. Hal-hal yang baru, a.l.: peredaran narkoba, digital pornografi, persaingan untuk pasaran kerja, materialisme dan kenikmatan, kecerdasan digital, pandemic C-19 yang mengubah budaya sosial manusia.

Daftar itu mungkin Anda dapat tambahkan lagi, tetapi 20 hal yang telah dicatat itu, sudah merupakan tantangan berat dan besar sekali bagi orang muda. Tidak ada jalan lain, kecuali membekali dan melengkapi diri berjuang meningkatkan kecerdasan majemuk, kecerdasan emosional, kecerdasan digital dan kecerdasan spiritual. Hal itu didapatkan melalui pendidikan dan pembelajaran, yang terstruktur atau secara mandiri otodidak. Tanpa pendidikan dan membelajarkan diri, maka perubahan zaman yang bergerak begitu cepat, akan menggilas, menyingkirkan dan meninggalkan orang muda.

3. Didiklah orang muda

John Locke menggambarkan bahwa manusia lahir seibarat kertas putih. Kosong, bersih tanpa tulisan. Seperti itulah manusia lahir. Belum dan tidak ada apa-apa, semuanya nol, kosong, lemah, tidak berdaya, tidak ada kemampuan apa-apa sama sekali. Otak, hati, pikiran, tangan, kaki, mulut, bibir, lidah, mata, telinga, badan, menjadi satu potensi yang besar, yang siap untuk diisi. Agar dia bertumbuh menjadi satu pribadi yang berdayaguna, bermanfaat, dan berarti bagi dirinya dan sesamanya. Itulah tanggung jawab orang tuanya. Itulah tanggung jawab guru-gurunya. Itulah tangung jawab dunia pendidikan, yakni mendidik dan mengajar anak bertumbuh. Pengalaman dididik, diajar, dilatih, digembleng, itulah yang akan membentuk dirinya, kepribadiannya, keterampilannya, kemampuannya dan kecerdasannya.

Sebab itu, pendidikan dan belajar, merupakan proses dan kegiatan menumbuhkan, mengembangkan, membaharui dan memajukan kemampuan dan keterampilan seseorang. Pendidikan membuat dirinya berpengetahuan, berilmu dan berketerampilan untuk melakukan sesuatu dalam hidupnya. Kalau seseorang berubah menjadi lebih pandai, lebih terampil, lebih mampu, lebih baik dalam perilaku dan perbuatan. Maka, itu adalah hasil pendidikan. Pendidikan adalah proses perubahan dan kemajuan bahkan kesejahteraan.

Sebab itu, “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya,” kata Amsal. Ini memberi pesan bahwa pendidikan itu sangat penting. Orang muda perlu didikan, bahkan upaya mendidik dan membelajarkan diri sendiri. Pada tahap awal, didikan dilakukan oleh orang tua, keluarga dan para pendidik lainnya. Setelah menjadi orang muda, maka tanggung jawab pendidikan sebagian ada di tangannya. Ia perlu memotivasi dirinya, mendidik dan membelajarkan dirinya, menambah secara mandiri dan otodidak, dari bahan yang tersedia di dunia digital. Ia untuk itu, butuh cerdas digital. Tetapi juga, ia perlu cerdas spiritual, setia merenungkan SabdaNya, agar jalannya lurus, baik dan benar, bertindak hati-hati, tidak menyimpang ke kiri atau ke kanan, perjalanannya berhasil, Tuhan Allah menyertainya senantiasa.

4. Di tanganmu masa depan

Walter Doyle, “Keyakinan”
Bila anda mengubah pikiran anda, maka anda mengubah keyakinan anda
Bila anda mengubah keyakinan anda, maka anda mengubah harapan anda
Jika anda mengubah harapan anda, maka anda mengubah sikap anda
Jika anda mengubah sikap anda, maka anda mengubah perilaku anda
Jika anda mengubah perilaku anda, maka anda mengubah performance anda
Jika anda mengubah performance anda, maka anda mengubah hidup anda.

Jadi, perubahan hidup dimulai dari perubahan dan pembaharuan pikiran. Secara berturut-turut pada perubahan selanjutnya, memuncak pada perubahan hidup. John Maxwell, “Untuk menjadi terbaik, dilakukan dan dimulai, melalui keyakinan: yakni, yakin pada potensi diri anda, Yakin pada diri anda sendiri, yakin pada visi anda, juga yakin dan percaya kepada Tuhan. Keyakinan itu perlu ditambah usaha atau perbuatan, akan memberi hasil. Keyakinan + usaha = hasil. Hasil yang baik? Dimulai dari keyakinan. Keyakinan menentukan pengharapan, Pengharapan menentukan perbuatan, Perbuatan menentukan sukses atau hasil yang baik.”

John Calvin .Coolidge, salah seorang Presiden Amerika ke 30 (1923-1929). “Dalam dunia ini tidak ada yang mengalahkan ketekunan, bakat pun tidak. Ini karena ada sekian banyak orang yang gagal meskipun mereka orang yang berbakat. Pendidikan juga tidak mampu menggantikannya. Dunia ini penuh dengan orang yang berpendidikan yang gagal. Hanya ketekunan dan kebulatan tekadlah yang tidak terkalahkan !” Claus Weidner, “Sukses itu 90% hasil keringat, kerja keras, sisanya adalah keberuntungan.”

Sebab itu, masa depan orang muda ada di tangannya sendiri. Hasil perjuangannya, buah tetes keringatnya, bahkan tetesan air matanya. Tidak ada jalan yang mudah. Semua sukses harus diraih dan diperjuangkan dengan gigih, gagah, teguh, dan tekun. “Segala apa yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga,” kata Pengkhotbah. “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu, seperti untuk Tuhan…. dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus,” kata Paulus.

Wahai….orang muda, sambutlah, raihlah masa depan yang terpampang di depanmu. Milikilah keyakinan, ketekunan, kegigihan, tekad membaja, bekerja dengan kerja keras dan kerja cerdas.

Kerja keras diperlukan, karena, ciri kerja keras:

  • Komitmen pada pekerjaan.
  • Bekerja secara konsisten.
  • Memobilisasi potensi.
  • Disiplin kerja dan menggunakan waktu yang tersedia.
  • Siap meneteskan keringat dan air mata.
  • Bekerja dengan hati dan mencintai pekerjaan.
  • Bekerja dengan totalitas diri.

Kerja cerdas diperlukan, karena ia memiliki ciri :

  • Membutuhkan pengetahuan yang mendalam.
  • Menghemat banyak waktu.
  • Tujuan yang lebih cepat dan mudah dicapai.
  • Membangun kekuatan.
  • Bekerja dengan kreatif.
  • Kesulitan dianggap tantangan perlu solusi kreatif.
  • Memadukan kekuatan akal-pikir dan inspirasi spiritual yang ilahi.

Sehingga suksesnya diyakini, “Allah yang membuat kami sanggup. Allah yang membuat kami berhasil. Segala sesuatu dari Dia, oleh Dia, bagi Dialah kemuliaan.”

5. Makna kata
Dalam proses penulisan ini, menemukan makna kreatif kata Pemuda:
P = Pejuang bagi masa depan,yang diharapkan keluarga, gereja, bangsa dan negara
E = Energimu gunakan dengan dan benar, hindari hal-hal yang merusak hidupmu
M = Masa depanmu adalah hasil kerja keras dan iman yang dikembangkan kini
U = Upaya dan perjuangan dalam iman, pengharapan dan kasih, akan berbuahkan kebaikan
D = Dada, hati dan jiwamu, isi dan penuhi dengan didikan bagi hidup dan masa depan
A = Anak muda, wahai …..berjuanglah dengan bertetes keringat dan air mata, hingga engkau menuai dan pulang dengan bersorak-sorai.

SELAMAT HARI PEMUDA GKE 1 AGUSTUS 2021

Bagikan tulisan ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published.