HeadlineKanan-SliderSlider

S E L E S A I

Pbrt. Dr. Tulus To’u, M.Pd

1. Josef Stalin, niat belum selesai

Setelah Lenin wafat pada tahun 1924, Josef Stalin tampil menjadi pemimpin baru Uni Soviet. Di bawah Stalin, komunisme menjadi dogma partai. Kebijakan ekonomi baru yang dicanangkan oleh Lenin digantikan dengan ekonomi terpimpin tersentralisasi, menggunakan sistem Rencana Lima Tahun, Dia melakukan kolektivisasi dan industrialisasi yang berjalan pesat, tetapi tidak mampu menghindari kegagalan produksi pangan, yang menimbulkan bencana kelaparan 1932–1933. Guna meredam pihak-pihak yang dianggap musuh kelas pekerja, Stalin melancarkan pembersihan besar, mengakibatkan lebih sejuta orang dipenjarakan, dan lebih 700.000 orang dihukum mati, antara 1934 sampai 1939.

Josef Stalin, memimpin dengan tangan besi, paling lalim dan kejam, Ia kemudian ingin mewujudkan paham komunisme mendunia. Jelang akhirnya, yang kurang sehat, Ia minta para dokternya memberikan kesempatan hidup tiga tahun lagi. Agar, Ia dapat menguasai dunia dengan paham komunisme. Tapi, manusia berencana, Tuhan kuasa. Belum tiga tahun, ia sudah meninggal Tugasnya, belum dan tidak selesai, serta tidak tuntas. Itulah, ciri hidup dan kerja manusia, Saat wafatnya, ada, utang belum, kerja belum selesai dan tidak tuntas!

2. Makhluk bekerja

Homo laborans adalah istilah yang berasal dari bahasa latin. Artinya adalah manusia makhluk yang bekerja. Homo = manusia; labor = kerja, bekerja. Encycklopedia Americana kata labor itu adalah sebuah tindakan yang tujuannya bukan ke dalam tetapi ke luar, tindakan bersifat memberi dan melayani. Labor bisa dikatakan juga sebagai aktualisasi diri. Manusia hanya dapat mengenalkan potensi dirinya melaui tindakan, perbuatan, karya dan layanan nyata.

Melalui hasil karyanya itu, sesorang menyatakan kehadirannya, keberadaannya, kehidupannya, harga dirinya, martabatnya, bahkan impiannya. Sehingga, melalui hasil kerjanya itu, seseorang dihargai dan dihormati oleh sesamanya. Bila kerjanya baik, hasilnya baik, dia akan mendapatkan tempat di hati sesamanya. Sebab itu, orang akan melakukan kerja dan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Dia tidak akan menyalah-gunakan dirinya, hidupnya, dan kerjanya dengan cara yang tidak semestinya. Kerjanya demikian,akan merendahkan dirinya. Dia direndahkan oleh hasil kerjanya. Kerjanya, merendahkan diri dan martabarnya. Apalagi, bila orang menganggur, dia juga direndahkan oleh keadaan pengagguran itu.

Maka, prinsip kerja yang baik dan sukses, yang saya dapatkan, dan saya modifikasi lagi, adalah S-6: kerja keras, kerja cerdas, kerja ihklas/ tulus, kerja lurus, kerja bagus, kerja tuntas. Dengan kerja yang optimal memegang dan menerapkan S-6 ini, seseorang boleh yakin, hasilnya akan memuaskan dirinya. Sebab, ujungnya, tuntas dan selesai, seirama suara Yesus dari puncak salib, sudah selesai.

Manusia, makhluk kerja dan bekerja, guna memperjuangkan hidup yang sukses, maju, sejahtera, bahagia, dan tentunya, memberikan manfaat bagi sesamanya. Dalam semua area tugas, fungsi, tanggung jawab, beban yang dipercayakan kepadanya, sudah semestinya dijiwai suara dari atas salib, tuntas dan sudah selesai. Tidak ada area kerja dan pekerjaan yang sukses dan berkualitas, yang dikerjakan dengan tidak tuntas dan tidak selesai. Semuanya harus tuntas dan selesai.

Kerja dan bekerja sukses, diukur bukan saja sudah melimpah bagi diri sendiri, dan hanya untuk diri sendiri. Sejatinya, diberkati agar jadi berkat bagi sesamanya. Hidup memberi manfaat bagi orang lain. Mengendalikan hawa nafsu untuk tidak merauf sebanyak-banyaknya harta kekayaan, dengan merugikan pihak lain. Sebab, tidak seorangpun hidup untuk dirinya sendiri, juga mati untuk diri sendiri. Sebab, jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, bahkan mati untukTuhan, sebab kita milik Tuhan. Karya, kerja, layanan dan kasih kepada sesama, merupakan wujud hidup bagi Tuhan. Sehingga Tuhan dipermuliakan.

3. Menjadi hamba dan budak

Suara Bijak Bestari Paripurna, “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”

Kuasa kegelapan, roh jahat, setan dan iblis, selalu mengintai kehidupan manusia. Kekuatan jahat itu selalu mempengaruhi, menggoda, merayu dan menggerilya, agar manusia takluk menjadi pengikutnya. Janganlah terjebak. Janganlah terperangkap dalam dosa dan kejahatan. Dosa dan kejahatan serta berdosa dapat terjadi oleh siapa saja, pada siapa saja, di mana saja dan kapan saja. Dosa dan kejahatan yang dipengaruhi oleh kuasa kegelapan, roh jahat, setan dan Iblis, tidak pandang bulu.

SuaraNya, “Sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya.”

Wayne Grudem, ada empat dipikul manusia berdosa, jika ia tidak ditebus Tuhan :

  1. Kematian sebagai hukuman/ pelanggaran dosanya.
  2. Menanggung murka Allah atas dosanya.
  3. Keterpisahan dari Allah karena dosaanya.
  4. Keterikatan dengan dosa dan menjadi budak dari kerajaan iblis.

Benar, logis dan tidak dapat disangkal, siapa saja yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan budak dosa. Hidup terbelenggu dan dibelenggu! Tidak ada kemerdekaan!

4. Di atas salib: sudah selesai

Di atas salib, Yesus mengucapkan 7 perkataan penuh makna dan arti:

  1. “Ya Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.”
  2. “Sesungguhnya, hari ini juga kamu akan bersama Aku di dalam Firdaus.”
  3. “Ibu, inilah anakmu!” – “Inilah ibumu!”
  4. “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
  5. “Aku haus!”
  6. “Sudah selesai.”
  7. “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.

” Kata “Sudah Selesai” ini ditulis dalam bahasa Yunani “tetelestai”, beberapa orang menulis “teleios”, atau dalam bahasa Ibrani “Kaw-Lah”. Artinya sudah selesai, sudah sempurna, semuanya sudah sesuai yang direncanakan, semua sudah sesuai dengan yang diinginkan, dan semuanya sudah diterima.

Bagi Yesus, kesaksian paling utama tentang diri-Nya sebagai Anak Allah adalah pekerjaan yang Ia lakukan, yakni melaksanakan kehendak Bapa. “Makananku adalah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.” Apa pun dilakukan-Nya, asal kehendak Bapa terlaksana, sekalipun Ia harus mengorbankan nyawa-Nya. Maka, ketika Ia di atas salib, yang menyalibkan-Nya berkata, “Sungguh, Ia ini Anak Allah” (Agus Widodo).

Salib Kristus seolah-olah nampaknya kejahatan menang atas kebenaran. Namun dengan mengatakan: “Sudah selesai”, di akhir penyaliban, Tuhan Yesus justru sedang memproklamasikan kemenangan-Nya secara total, mengalahkan iblis, bapa segala kejahatan, sumber segala dosa dan maut. Tuhan Yesus mengucapkan kalimat itu dengan suara nyaring, bukan lemah. Padahal seharusnya Dia sudah kehabisan tenaga karena tekanan yang demikian berat baik fisik maupun mental dan spiritual. Suara nyaring menunjukkan bahwa tidak ada sesuatupun, termasuk tekanan dan penderitaan seberat apapun yang dapat mengalahkan-Nya. Dia meraih kemenangan itu dengan cara melakukan semua kehendak Bapa dengan sempurna dan dengan ketaatan mutlak. Tuntas, sudah selesai, dan menang!

5. Hal yang sudah selesai

Sepuluh hal yang diselesaikan Yesus di atas kayu salib:

  1. Menghapuskan seluruh dosa dunia: dosa yang dulu, sekarang, dan akan datang.
  2. Menanggung setiap jenis sakit penyakit.
  3. Mematahkan segala jenis kutuk.
  4. Mematahkan kemiskinan supaya hidup diberkati.
  5. Melepaskan kuasa gelap bagi semua orang yang percaya kepadaNya.
  6. Memberikan hati yang baru sehingga Roh Kudus dapat tinggal di dalam setiap hati manusia.
  7. Mengembalikan hubungan antara Tuhan dan manusia.
  8. Memberikan kehidupan kekal bagi orang percaya.
  9. Menyatakan Hukum Taurat bukan sebagai alat sarana keselamatan.
  10. Dikuduskan, dibenarkan, disucikan sekali untuk selama-lamanya (Z.Muryadi).

Hal yang “sudah selesai” oleh Yesus dilakukan melalui empat cara. Pertama, Yesus menjadi kurban penebusan dosa dunia. Kedua, Propisiasi, yaitu Yesus menggantikan manusia yang seharusnya menanggung murka Allah dengan cara “memurkai” diriNya sendiri. Ini bukti sifat Allah yang kasih dan adil. Ketiga, Rekonsiliasi, yaitu Yesus menjadi perantara/ relasi agar manusia dapat berelasi dengan Allah. Dan keempat, Penebusan, yakni kematian Kristus sebagai tebusan bagi manusia yang menjadi budak dari keterikatannya terhadap dosa. Kematian menjadi cara Allah menebus manusia budak/ hamba dosa, menjadi hamba Kristus, bahkan sahabatNya. Itulah empat hal yang menjadi Misi Kristus dan kemenangan yang Ia peroleh ketika harus menempuh jalan salib (Wayne Grudem).

6. Makna kata
S = Semua misi sorgawi yang diemban, telah tuntas dikerjakan Tuhan Yesus
E = Engkau dan aku, dipanggilNya mengemban dan meneruskan karya kasihNya
L = Langkah demi langkah, tahap demi tahap, setia melakukan karya layanan kasihNya
E = Energi, dan seluruh daya dana, dimobilisasi guna mengabdi, berkarya, melayani
S = Sesungguhnya itu semua, karena hidup ini, semata rejeki, berkat dan anugerahNya
A = Aku tanamkan niat kuat, segala tugas tanggung jawab di pundak ini, tuntas semuanya
I = Ingin jiwa, jelang nanti akhirku, menggemakan, sebagaimana Tuhan gemakan : Sudah selesai !

SELAMAT MENYONGSONG JUMAAT AGUNG

Bagikan tulisan ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published.