Peran Komunitas Agama dalam Menyediakan Dukungan Sosial untuk Keluarga
Oleh: Pdt. Dr. Sudianto, M.Si
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat bahkan suatu negara. Jadi bila ingin mengetahui bagaimana keadaan masyarakat secara umum, maka lihat saja kehidupan keluarga, bila kehidupan keluarga harmonis, sejahtera, bahagia, maka begitu juga gambaran kehidupan masyarakatnya dan sebuah negara. Demikian sebaliknya, bila masyarakat mengalami disorganisasi maka akan menyebabkan Anomali. Bila hal ini sampai terjadi akan menyebabkan manusia mengalami kekacauan dan kebingungan lalu mencari pelarian yang memberi kesenangan, seperti alkohol ataupun narkotika. Bahkan dapat saja terjadi akan melahirkan solidaritas beragama yang semu bahkan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang relevan dari agama. Misalnya nilai-nilai kebencian terhadap sesama manusia.
Bagaimana dengan peran komunitas agama terhadap keluarga? Komunitas agama adalah sekumpulan orang yang mempercayai, apa yang diajarkan oleh komunitas agama tersebut. Bila komunitas agama itu inklusif, maka tentu akan berdampak inklusif juga terhadap keluarga. Demikian bila sebaliknya komunitas agama eksklusif, maka akan berdampak terhadap keluarga pun akan eksklusif. Sampai seberapa jauh agama dan nilai keagamaan memainkan peranan dan berpengaruh atas eksistensi dan operasi masyarakat. Lebih konkret lagi: Seberapa jauh unsur kepercayaan mempengaruhi pembentukan kepribadian pemeluk-pemeluknya; ikut mengambil bagian dalam menciptakan jenis-jenis kebudayaan; mewarnai dasar-dasar haluan Negara; memainkan peranan dalam munculnya strata (lapisan) sosial; seberapa jauh agama ikut mempengaruhi proses sosial, perubahan sosial, fanatisme, dan lain sebagainya.
Mencermati pokok-pokok pikiran diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Komunitas beragama tentu akan menyediakan dukungan sosial bagi kehidupan keluarga. Tentu yang diharapkan adalah ketika keluarga memerlukan dukungan fundamental untuk mendapatkan nilai-nilai luhur tentang kemanusiaan sebagai pancaran sang Ilahi. Maka dapat dipastikan komunitas beragamalah yang dengan setia menjaga dan mewariskannya. Misalnya pengalaman penulis ketika hadir di Komunitas Taize di Negara Prancis. Menyaksikan bagaimana kehadiran anak-anak muda bahkan orang-orang tua dari berbagai belahan dunia hadir di Komunitas Taize ini, karena Komunitas Taize ini sangat memperhatikan dan mempraktekkan nilai-nilai persaudaraan, kepedulian, dan cinta kasih kepada manusia. Salah seorang pengunjung mengatakan bahwa Taize adalah satu tempat yang begitu indah untuk merasakan bahwa kehidupan persaudaraan sebagai keluarga dipraktekkan dengan segala ketulusan.
Bila komunitas-komunitas beragama, apa pun agamanya dengan sungguh mempraktikkan nilai-nilai mulia dari ajaran agama yang dianutnya, maka dapat dipastikan lembaga keluarga akan mendapatkan dukungan sosial dari komunitas beragama. Bila keluarga mendapat dukungan sosial dari komunitas beragama, maka fundamen dari masyarakat bahkan negara tentu akan menjadi lebih kuat lagi. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dan negara, bila kerekatan sosial keluarga terpadu dengan harmonis, maka tentu berdampak pula bagi keterpaduan dan keharmonisan kolektif di dalam komunitas beragama, masyarakat dan negara.