HeadlineKanan-SliderSlider

LIDIA GKE (Menyambut Hari Perempuan GKE 2022)

Oleh Dr. Tulus To’u, M.Pd

I. Perempuan Dayak di antara Bapa-bapa

Hari Bhayangkara ke 76, 1 Juli 2022, dalam acara “Doa Bersama Lintas Agama,” di salah satu Polres, seorang Perempuan, berdiri gagah di antara 15 Bapa-bapa. Juga, ketika duduk, duduk anggun di antara Bapa-bapa, para pemimpin dan tokoh agama, yang diundang dalam acara itu. Perempuan ini, satu-satunya di antara bapa-bapa itu.

Melihat beberapa foto yang dikirimnya, saya terpukau, betapa seorang perempuan telah boleh tampil penuh percaya diri, tidak canggung berinteraksi, dengan bapa-bapa yang ada di sekitarnya. Kekagumanku, kutuangkan kepadanya, ”Hebat Perempuan Dayak sejajar dengan tokoh lain…. Istimewa,” kataku. Itulah, Maria Ekasari, salah satu cerita, Perempuan GKE, masa kini, era milenial, era digital, yang telah tampil menjadi pemimpin Jemaat / Resort, setara dengan kaum laki-laki. GKE boleh bangga, begitu banyak warganya, warga perempuannya, tampil menjadi pemimpin dalam gereja dan masyarakat. Maka, kita bangga menjadi warga GKE, “We Love GKE” kata Novia Palupi, dalam karya lagunya.

II. Lidia perempuan beriman (Kis 16: 13-15)

  1. Lidia, sebuah wilayah. Suatu wilayah di bagian tengah lereng barat Asia Kecil, termasuk lembah Cayster dan Hermus. Inilah bagian yang paling subur, dan dari antaranya mencuatlah Gn. Tmolus setinggi 2.000 m. Kecuali kekayaan alamnya, kedudukannya pada jalan utama dari pantai ke pedalaman Asia Kecil, memberikan kepada kota-kota di wilayah itu (Sardis, Tiatira dan Filadelfia) peranan yg besar di bidang perdagangan. Lidia berbatasan dengan Misia, Frigia dan Karia. Beberapa kota pantainya (Smirna dan Efesus), suatu saat dihitung sebagai kota Lidia, saat lainnya dianggap kota Yunani.
  2. Nama diri Lidia. Seorang perempuan Eropa pertama yang bertobat, percaaya dan terima Kristus, jadi Tuhan dan Juruselamatnya. Itu boleh terjadi melalui pemberitaan Kabar Baik oleh Paulus. Ia adalah seorang bukan Yahudi yang tertarik pada agama Yahudi, mungkin seorang perempuan merdeka dan janda yang berjualan kain ungu dan berkecukupan, sehingga dapat memberi tumpangan kepada Paulus dan Silas di Filipi. Kisah ini bercerita tentang seorang wanita yang berada di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan hati yang tepat, dan dengan perilaku yang tepat pula. Tuhan sanggup melakukan perkara-perkara yang ajaib melalui pria dan juga perempuan, yang senang mencari Dia, mengikuti Dia, dan menaati visi-Nya. Jika kita mendapatkan visi dari Tuhan, visi itu tidak terbatas karena Dia tidak terbatas. Imannya timbul dan tumbuh, karena hati telinga terbuka mendengarkan firman Tuhan. Nama Lidia memang mencerminkan kualitas pribadinya, juga, memiliki nama bagus, membantu dirinya menjadi lebih percaya diri, dan lebih bersemangat untuk menjadi pribadi yang positif, serta selalu berusaha agar hidupnya dapat bermanfaat untuk banyak orang.

III. Lidia, perempuan berkarakter

  1. Perempuan yang berdoa. Doa adalah anugerah, tanggung jawab, hak, kesadaran dan kebutuhan anak-anak Tuhan. Siapapun dirinya, doa amat penting baginya. Bukan dibatasi oleh sekat, Ayah, sebagai imam keluarga. Tetapi, status imamat yang rajani, perempuan juga memiliki hak sebagai juru doa, pendoa, pelayan firman dan pemimpin. Perempuan berdoa, seperti doa Monika, sehingga Agustinus putranya, betobat, kemudian menjadi Uskup Carthago.
  2. Pribadi yang mau belajar dan mendengarkan. Perempuan yang maju, berkembang dan bertumbuh, mereka yang mau belajar. Rendah hati, dengan mendengarkan, melihat dan meneladani orang lain. Pengetahuan, keterampilan, dan wawasan, akan ditemukan oleh orang yang mau belajar dari orang lain. Mendengarkan Firman, akan membaharui hidupnya. Firman itu, mendidik dan mengajarnya.
  3. Perempuan beribadah. Ruang gerak perempuan umumnya terbatas dan dibatasi oleh berbagai kebiasaan adat dan budaya. Lidia tampil melampaui keadaan sekitarnya. Ibadah menjadi bagian hidup beriman yang penting dan dibutuhkan olehnya. Perempuan beribadah, menandakan sikap beriman yang mengalir dalam darah dan dagingnya. Ibadah, peristiwa dirinya berjumpa Tuhan dan firman-Nya. Bukan sekedar seremonial.
  4. Perempuan membuka hatinya pada Firman. Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah. Nah, dalam ibadahnya, Lidia mendengarkan Firman, hati dan hidupnya, dibukanya kepada Firman itu. Iman tumbuh, timbul, berkembang, karena mendengarkan Firman Kristus. Bukan hanya Lidia, siapapun, mendengarkan Firman, dan hatinya bagaikan tanah subur, iman akan mekar di sana. Hati yang terbuka pada firman, akan mengalam banyak transformasi hidup.
  5. Perempuan mengaku, dia seorang yang percaya. Firman Tuhan yang didengar, masuk telinga, terus mengalir ke dalam hati, diolah dan diterima dalam akal-pikiran. Diyakini sebagai kebenaran kekal yang menyelamatkan. Jika kamu mengaku dengan mulutmu, percaya dalam hatimu, kamu akan dibenarkan dan diselamatkan. Demikianlah Lidia, mengaku percaya dan terima Kristus, menjadi Tuhan dan Juruselamatnya.
  6. Perempuan yang rindu melayani. Diselamatkan, memberitakan keselamatan. Dikasihi, mengasihi. Ditolong, menolong. Diberkati, menjadi berkat. Dilayani, melayani. Lidia, ketika mengalami kuasa dan kasih karunia Kristus, tergerak hatinya untuk berkarya dan melayani. Ia mengasihi dan melayani, karena Kristus lebih dahulu mengasihi, melayani dan menyelamatkannya.
  7. Perempuan ramah, membuka rumahnya bagi sesama. Lidia, seorang pedagang, melihat hidup dan rejekinya, berkat Tuhan. Firman Tuhan, kepercayaan pada Kristus, telah membaharui hidupnya. Keramahannya mekar, sehingga hatinya terbuka, dan membuka rumahnya bagi sesamanya. Paulus dan Silas disambutnya dalam rumahnya. Rejekinya, tidak dinikmati sendiri. Ia, diberkati dan menjadi berkat.

IV. Refleksi : Lidia GKE

  1. Mendengarkan firman. Meskipun, seperti Martha, perempuan GKE, sibuk oleh banyak pekerjaan, untuk memenuhi kebutuhan hidup. Juga sibuk oleh karya dalam karier, atau sibuk dalam layanan jemaat dan masyarakat. Tetap menjaga keseimbangan, seperti Maria dan Lidia, duduk mendengarkan firman Tuhan. Firman yang menjadi roti sorgawi, makan rohani, agar jiwanya tidak haus dahaga dan lapar, sehingga ada daya tahan menghadapi tantangan hidup. Firman, akan mendidik, mengajar, menerangi, menuntun pada kebenaran dan keselamatan. Mengenal hati dan kehendak Allah. Tahu yang benar dan salah. Diperlengkapi untuk perbuatan-perbuatan yang baik. Sebab itu, firman-Nya lebih mahal dari emas dan perak.
  2. Percaya Kristus Tuhan. Iman timbul, tumbuh dan berkembang karena mendengar firman Tuhan. Seperti Lidia, perempuan GKE, mendengarkan Firman Tuhan. Perlahan, tapi pasti, transformasi hidup terjadi. Dimulai kaum bapa-bapa, perlahan dan pasti, perempuan mengikutinya. Seperti Muyan (Dayak Maanyan pertama), bersama isteri dan anak-anaknya, percaya dan terima Kristus. Kini, Lidia-Lidia GKE, jumlahnya luar biasa, yang hatinya terbuka dan tergerak melayani di tengah jemaat. Bermula hati terbuka mendengarkan firman Tuhan, Kristus diterima dan masuk dalam hati. Menjadi baru dalam Kristus. Seperti Lidia, tidak lagi hidup bagi diri sendiri, tetapi melayani bagi karya dan kemuliaan Kristus yang telah bangkit dan menang. “Kristus hidup dalam aku,” dalam hatinya. Sehingga, hatinya hati yang melayani.
  3. Berkiprah melayani. Pendeta GKE, yang aktif per tahun 2022, L = 282, P = 492. Vikaris (calon pendeta), L = 45, P = 110. Ketua Resort, P = 34, dengan 2 jabatan di Sinode. Luar biasa jumlah pelayan perempuannya. Ketua Resort/ Calon Resort dan 5 jabatan di Sinode, dipegang L =88. Akan tetapi, perempuan, banyak juga, yang telah menjadi Ketua Jemaat, Selain itu, ada banyak perempuan GKE, yang berkarya melayani sebagai Penatua, Diakon, Kategorial perempuan, dan di lembaga masyarakat dan pemerintah. Yang tidak kalah memukau dan mempesona, Sinode Umum GKE, 9 Juli 2021, memilih Ibu Pdt. Dr. Simpon F. Lion, M.Th., perempuan pertama, menjadi Ketua Umum MPH Sinode GKE, periode 2021- 2025. Bravo….perempuan GKE, Lidia era milenial dan era digital.

V. Makna kata

L = Limpah-limpah ruah, diberkati dan menjadi berkat
I = Indah nian hidup yang diperbaharui karena percaya Kristus Tuhan
D = Dari dada batin terdalam, meluaplah kebenaran dan kebaikan iman dan kasih
I = Inilah perempuan Eropah pertama mengenal dan percaya Tuhan Yesus
A = Anak Tuhan, yang menjadi berkat dan teladan bagi banyak insan dunia.

SELAMAT HARI PEREMPUAN GKE 2022

Bagikan tulisan ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published.