HeadlineKanan-SliderSlider

BANGKIT dan HIDUP (Menyambut Paskah 2022)

Oleh Tulus To’u

I. Ilusi dan imaginasi kebangkitan

Bohong, cerita yang membayangkan peristiwa sunguh-sungguh ada dan terjadi, sebagai sebuah fakta. Akan tetapi, ia hanya sebuah cerita lamunan yang hanya ada dalam bayangan atau imaginasi belaka. Hanya ada ada dalam kata-kata saja. Fakta dan buktinya tidak ada.

Kebangkitan Tuhan Yesus hanyalah sebuah kebohongan, kata para agnostik dan oposan. Mustahil, mana mungkin, orang yang sudah mati, lalu bangkit, hidup lagi, lebih-lebih hidup untuk selamanya, tidak mati lagi. Mati dan hidup lagi, untuk selamanya, melanggar hukum logika, hukum alam penuaan, dan hukum rasional. Bila sudah mati, ya mati untuk selamanya. Tidak ada cerita selebihnya. Kecuali, para pengikut Yesus membuat cerita-cerita ilusi, imaginasi, untuk menghidupkan tokoh Yesus. Guna membenarkan diri, bahwa benar Yesus Tuhan dan Juruselamat. Upaya argumentatif meniadakan fakta kebangkitan Kristus, berlangsung sampai sekarang.

II. Jumpa Tuhan yang bangkit

  1. Nubuat kebangkitan. Nubuatan sengsara, kematian, kebangkitan, sudah ada dalam Alkitab. Yesus sudah pernah menyampaikan hal itu kepada para murid. Kondisi galau, stress, takut, putus asa, kehilangan pemimpin, membuat ingatan tertutup rapat tersimpan dalam memori. Semuanya, lupa akan pengajaran Tuhan. Para perempuan setia dan dekat dengan Kristus, di sekitar kubur, kemudian berjumpa dengan Kristus yang bangkit dan hidup. Mereka diberi tugas bersaksi tentang kebangkitan-Nya, kepada para murid. Logika dan rasional para murid, sama dengan para agnostik, tidak percaya, dan cerita itu, untuk sementara, dianggap bohong.
  2. Sukacita berjumpa Tuhan. Tetapi, hati nurani 2 murid, mendorong mereka lari melihat ke kubur. Sungguh benar, Tuhan telah bangkit dan hidup. Hati dan pikiran, mulai terbuka. Ingatan ajaran Tuhan muncul dan terang benderang. Sengsara, mati, bangkitnya Kristus, sesuai Alkitab dan sesuai dengan ajaran-Nya. Keraguan, berganti keyakinan kuat bertumbuh. “Mereka bersukacita ketika bertemu dan melihat Tuhan,” dan berkata kepada Tomas, ”Kami sudah berjumpa Tuhan.” Tomas menolak, perlu bukti, untuk percaya. Saat dilawat, Tomas dengan emosional membuat pengakuan iman pada Yesus, ”Ya Tuhanku, Ya Allahku.” Baginya, Yesus yang bangkit dan hidup, adalah Tuhan dan Allahnya. Kelanjutan, dulu pengakuan iman Petrus, ”Engkau,Mesias Anak Allah.”
  3. Dipilih dan dilawat Tuhan. Tak ada seorang nabipun, tokoh agama, atau manusia, sampai saat ini, yang bangkit dan hidup lagi. Apalagi hidup sampai selamanya. Kecuali, dan hanya Tuhan Yesus Kristus. Ia, sungguh telah bangkit dan hidup sampai saat ini. Murid-murid sudah berjumpa. Lalu, Rasul Paulus dijumpai dan dilawat secara khusus, dan ia bertobat. Kisah perjumpaan dengan Tuhan berlanjut sampai sekarang ini. Meskipun perjumpaan itu dalam cara-cara yang ajaib. Kalau kita membaca atau menonton di Youtube, kesaksian orang-orang yang bertobat, atau para Murtadin, yang secara ajaib, dipilih, dijumpai, dilawat, ditolong, oleh Tuhan Yesus. Pengalaman dilawat Tuhan Yesus, secara pribadi, misal melalui mimpi, membaca kitab suci mereka dengan cermat, membaca Alkitab, dengar lagu rohani, dengar kesaksian. Peristiwa itu, menghantar mereka pada keputusan bertobat, percaya dan terima Tuhan Yesus, sebagai juruselamat mereka. Percaya Kristus, dengan segala resiko menderita. Seperti lagu, “Saya mau ikut Yesus, saya mau ikut Yesu, sampai s’lama-lamanya. Meskipun saya susah, menderita dalam dunia, saya mau ikut Yesus sampai s’lama-lamanya.” Lagu ini, sungguh dialami oleh saudara-saudara kita yang memilih ikut Yesus.

III. Ikut yang Pemenang

  1. Pengharapan ada kebangkitan. Kesaksian dan pengalaman banyak teman-teman Murtadin, memang ikut Yesus tidak mudah. Ada yang dibully, diusir, dihambat, ditentang, dimusuhi, dibenci, disiksa bahkan dipenjara. Kita dapat baca, dengar dan tonton di media digital. Kita ikut sedih hati bila menyaksikan itu. Namun, memang ikut Yesus itu memikul salib, menderita, seperti Kristus menderita. Desmond Tutu, pemimpin Gereja Anglican, Afrika Selatan, yang banyak membela rakyat kecil yang tertindas oleh penguasa yang diskriminatif. Wartawan bertanya, “Apakah ia tidak takut diculik atau dibunuh?” Katanya, “Ya, kalau dipikir sepintas, ya takut, takut mati. Akan tetapi, bukankah ada kebangkitan bagi orang percaya?” Pengharapan dan janji adanya kebangkitan orang mati, menjadi kekuatan setia ikut Yesus.
  2. Ikut Pemenang. Yesus, yang bangkit, hidup adalah menang dan Pemenang. Jadi, ikut Yesus adalah ikut Tuhan yang hidup. Tuhan yang menang. Menang atas maut dan dosa. Ikut Yesus, Pemenang. Bukan ikut pemimpin yang mati dan tidak hidup lagi. Bukan ikut Tuhan yang mati dan tidak bangkit dan hidup lagi. Bukan ikut pemimpin yang kalah. Ikut Yesus, adalah ikut Sang Pemenang, Yang berkuasa di bumi dan di sorga. Pemenang, Raja di atas segala raja. Pemenang, yang semua nama bertekuk lutut di bawah kaki-Nya.
  3. Pemenang, maha kuasa. Siapakah Yesus Kristus? Saya, menerima WA, kalimat penuh motivasi, luar biasa dan inspiratif, dari Aminuyati, adik saya: “Dalam kimia, Dia mengubah air menjadi anggur. Dalam biologi, Dia lahir tanpa konsepsi normal. Dalam fisika, Dia tidak menyetujui hukum gravitasi, saat Ia naik ke surga. Di bidang ekonomi, Dia tidak menyetujui hukum pengembalian yang berkurang dengan memberi makan 5000 orang. Dengan 2 ikan dan 5 roti. Dalam kedokteran, Dia menyembuhkan orang sakit dan orang buta, tanpa memberikan satu dosis obat. Dalam sejarah, Dia adalah awal dan akhir. Di pemerintahan, Dia mengatakan bahwa Dia akan disebut Penasihat Ajaib, Raja Damai. Dalam agama, Dia mengatakan tidak ada yang datang kepada Bapa kecuali melalui Dia.” “Jadi, siapa dia? Dia adalah Yesus Kristus Tuhan. Manusia Terbesar dalam Sejarah. Yesus tidak memiliki hamba, namun mereka memanggilnya Guru. Tidak ada gelar, namun mereka memanggil Guru. Tidak ada obat-obatan, namun mereka memanggil Dia Penyembuh. Dia tidak memiliki tentara, namun raja takut akan Dia. Dia tidak memenangkan pertempuran militer, namun Dia menaklukkan dunia. Dia tidak melakukan kejahatan, namun mereka menyalibkan Dia. Dia dimakamkan di sebuah makam, namun, Dia bangkit, hidup, dan masih hidup hari ini.” Bangga punya Tuhan Yesus, seperti itu. Hebat, luar biasa, ajaib, tidak ada duanya. Maka, “Saya mau ikut Yesus. sampai s’lama-lamanya”

IV. Aku mau ikut Yesus

  1. Setia sampai akhir. Dalam ibadah Jumat Agung 10 April 2022, yang saya hadiri kemarin. Ada 2 lagu yang sungguh istimewa dalam batin saya, ketika kami nyanyikan. Pertama: K.J. 375: “Saya mau ikut Yesus, saya mau ikut Yesus sampai. s’lama-lamanya. Meskipun saya susah, menderita. dalam dunia, saya mau ikut Yesus sampai s’lama-lamanya” Saya menyanyikannya dengan hati. Irama yang kuat, syair yang pendek, makna mendalam. Sungguh istimewa, memantapkan tekad, niat, motivasi, komitmen, meski sadar tidak mudah. Kita dengar kesaksian teman-teman Murtadi, yang bertobat dan ikut Yesus, sungguh mengalami lagu ini. Dibully, diusir, disiksa, dipenjara, dll. Tetapi sungguh hebat mereka, tidak pernah undur, setia luar biasa. “Saya mau ikut Yesus, saya mau ikut Yesus sampai. s’lama-lamanya.”
  2. Air mata meleleh : kasih palin agung. Lagu kedua “Kasih Paling Agung” PKJ 179. 1. “Kini kusadari di dalam hatiku. Yesus Mahakasih dan Mahakudus, korbankan diriNya agar ‘ku ditebus. Dia menaklukkan maut dan dosaku, Dia memberikan s’galanya untukku!” 2. ”Ini ‘kan kuingat s’lama hidupku; Tak ‘kan kulupakan sepanjang umurku. ‘Kan kuberitakan sekelilingku; dan ke ujung dunia sejauh kuatku. Apapun terjadi atas diriku, tak kan kulepaskan kasihMu, Tuhanku.” Irama yang sedang, laksana berayun dalam gelombang laut yang aman dan syahdu. Syair yang puitis, pesan mendalam. “… Dia memberikan s’galanya untukku!” Tak terasa, air mata meleleh di pipiku. Oh…”Kasih Paling Agung.” Luar biasa. Ketika aku mempersiapkan tulisan ini. Lagu ini kudengar lagi, oh…kembali air mataku meleleh lagi…luar biasa, “Kasih Paling Agung.” Sebab itu, ini “Tak ‘kan kulupakan sepanjang umurku.” dan “Aku, mau ikut Yesus, sampai s’lama-lamanya.” Karena, Dia bangkit, hidup, Pemenang, berkuasa di bumi dan di sorga. Dia, Tuhanku, dan Allahku.

V. Makna kata
B = Bergerak dan mengalir melimpah kuasa kebangkitan-Nya.
A = Allahku dan Tuhanku, Dia, Kristus Pemenang atas maut dan dosa.
N = Nampak seolah kalah dalam kematian, sesuai nubuat, telah bangkit, menang dan hidup.
G = Gelang gemilang, Pemenang, berkuasa di bumi, di dunia, dan di sorga.
K = Kemuliaan dan kehormatan ada di Tangan-Nya, akan dianugerahkan bagi yang setia ikut Dia.
I = Iman yang menghidupkan, dan menggerakkan perilaku kasih pada Tuhan dan sesamanya.
T = Tantangan dan pergumulan hidup, tidak menyurutkannya. “Saya mau ikut Yesus sampai s’lamanya. Meskipun saya susah dan menderita, Saya mau ikut Yesus sampai selamanya.”

SELAMAT PASKAH 2022
Aku mau ikut, Yesus, Pemenang.

Bagikan tulisan ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published.