HeadlineKanan-SliderSlider

ARAK-ARAKAN 2021 (Menyambut Akhir 2021, Awal 2022) SELAMAT TAHUN BARU 1 JANUARI 2022

Oleh: Pbrt. Dr. Tulus To’u, M.Pd

1. Riang-duka, senyum-tangis

Pengalaman dalam perjalanan hidup, dalam lingkup paling kecil, keluarga kami. Hidup bagaikan riak kecil atau badai dan ombak bergelora, dalam biduk pelayaran. Juga bagaikan menempuh jalan lurus dan sahabat landai, namun juga meliuk-liuk, naik-turun, bahkan berbatu, kerikil-kerakal. Tahun 2021, perjalanan keluarga mengalami, a.l. Sisi riangnya, ada pernikahan anak kami pertama. Dalam proses panjang, Adiknya, kemudian mendapatkan pekerjaannya. Saya pertengan tahun, masuk masa purna tugas. “Finishing well,” kau akhiri dengan baik, komentar seorang . Sisi perihnya, kami ditinggalkan ke rumah Bapa di sorga, oleh Kakak kami no 1 dan no 3. Kemudian, Isteri, 2X sakit, yang cukup mempengaruhi irama kehidupan keluarga. Pertama cukup lama proses kesembuhan. Yang kedua, lebih cepat proses penyembuhan, saat ini, prosesnya masih berlangsung. Setelah memasuki masa usia lanjut, seorang rekan berkata, secara jasmani,”Pasti ada yang berkurang dalam diri kita.” Namun, secara makna hidup, rekan lain, yang baru purna tugas, “Nothing to lose,” tidak ada yang hilang, katanya. Kata yang lahir dari pengalaman bijaknya.
Masih banyak riak-riak dan ombak lainnya, tetapi, cukuplah hal tersebut, untuk gambaran perjalanan arak-arakan hidup, tidak selalu hanya manis nikmat belaka. Pasti ada sisi buramnya. Hidup dalam arak-arakan tahun 2021, memang tidak mudah. Apalagi, bila hidup diibaratkan roda. Roda pasti berputar. Kalau hidup sedang di atas, bersiaplah ia akan berputar ke bawah. Untuk yang di bawah, mantapkan jiwa bersabar, tabah dan teguh beriman. Bukankah begitu?

2. Kabut awan bencana Nasional

  1. Kaliman Selatan. Banjir melanda wilayah Provinsi Kalsel awal tahun 2021 disebut bencana terburuk dalam 10 tahun terakhir. Badan penanggulangan bencana daerah merilis, warga terdampak banjir di Kalsel per 14 Januari 2021, ada 67.842 jiwa . Sedangkan bangunan rumah, terdampak 19.452 unit. Daerah terdampak: Kabupaten Tanah Laut, Banjar, Tabalong, Tapin, sebagian Barito Kuala, Kota Banjarbaru dan sebagian Banjarmasin, (Suara Kaltim.id. 15 Januari 2021). Rumah kami, ikut terdampak.
  2. Kalimantan Tengah. Bulan September, Oktober, November 2021, hujan berkepnjangan, sungai meluap merendam beberapa kabupaten dan kota di Kalteng. Ada 6 daerah dilanda banjir, Kota Palangkaraya, Kabupaten Pulang Pisau, Katingan, Kapuas, Kotawaringin Timur, dan Barito Selatan. Sebanyak 26.336 KK atau sekitar 81.661 jiwa terdampak, dan ratusan orang mengungsi. Akses jalan terputus, dan tidak kurang dari 25.549 rumah terendam. Banjir terus meluas, bahkan memburuk. Setidaknya 11 dari 14 kabupaten/kota di provinsi itu yang kemudian ikut terdampak, a,l. Lamandau, Seruyan, Gunung Mas, Barito Utara, Murung Raya (berbagai sumber).
  3. Skala nasional. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, mengungkapkan 2.841 bencana alam, terjadi sepanjang tahun 2021. Bencana alam yang terjadi a.l.: banjir, angin puting beliung, tanah longsor, dan kebakaran hutan. “Di awal November 2021 sendiri, atau di bulan November 2021, telah terjadi 424 kali kejadian bencana yang menyebabkan 30 orang meninggal dan hilang serta 62 orang lainnya mengalami luka-luka,” kata Suharyanto. Lebih dari 672.736 orang menderita dan mengungsi. Rumah 1.124 unit mengalami kerusakan. Sementara itu, Pada November 2021 oleh bencana hidrometeorologi, cuaca ekstrem atau angin kencang, (Republika. co,id. 14 Dec 2021). Terakhir erupsi Semeru, data Posko per 25/12/21, rumah rusak 1.027 unit. Warga mengungsi 9.417 jiwa.

3. Pandemi C-19

  1. Perubahan cepat. Dunia sekarang, sudah tidak sama lagi dengan dunia tahun 2020 dan sebelumnya. Perubahan dunia terjadi sungguh amat sangat cepat. Perubahan hasil Revolusi Industri 4.0., yang diperberat secara dahsyat oleh pandemik C-19. Dunia sekarang, sudah menjadi seperti “dunia baru,” banyak hal telah berubah. Sekarang ruang gerak dibatasi: menghindari mobilitas jauh, kerumunan, sentuhan (salam cara lain), lalu perlu cuci tangan, pakai masker, stay at home, pray from home, worship from home, study from home, work from home. Dukacita, kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia sebanyak 143.998 jiwa. Banyak usaha dan bisnis yang rugi atau tutup, berimbas pegawai kehilangan pekerjaan.
  2. Dunia baru. Memang sudah New Normal. Penyebaran C-19, mulai terkendali. Penduduk divaksin mencapai 110.407 jt jiwa. Berita baru, telah menyebar varian baru omicron, sangat berbahaya. Meski demikian, kegiatan dan mobilitas masyarakat sudah mulai bergulir, walaupun belum normal. Yang pasti, perilaku hidup dan sosial masyarakat, telah berubah banyak. Tampilan wajah tidak maksimal, oleh bermasker. Membiasakan, keluar rumah, mesti bermasker. Mencuci tangan. Mengurangi kerumunan, bersentuhan dan perjanalan jauh. Kegiatan sosial, mengikuti prokes yang ketat. Layanan public, telah melahirkan beragam cara dan bentuk. Sehingga, kemampuan digital dan cerdas digital (DQ) menjadi kebutuhan banyak orang.

4. Kuasa Terang-Nya

Uraian di atas, 1-3, mau memperlihatkan peristiwa-peristiwa dalam arak-arakan Nasional 2021. Sungguh tidak mudah. sangat berat. Terlebih, bagi yang bergulat menghadapi beragam peristiwa tersebut. Riak-gelombang hidup, riak-tangis-duka, kabut awan bencana, duka pandemic C-19, usaha merugi bahkan tutup, kehilangan pekerjaan, dunia baru dengan perilaku sosial dan digital baru. Meskipun demikian, hidup tidak boleh berhenti. Harus terus dilanjutkan, berjuang menapak maju. Apapun yang menimpa dan menghimpit, tidak boleh menyerah dan berhenti. Awan dan kabut gelap, harus ditembus. Setinggi apapun tembok rintangan, harus dicari solusi melewatinya. Sebagai orang beriman, bagaimanakah arak-arakan 2021 dilihat, dalam kacamata Terang Kristus?

  1. Terang paripurna. Pada mula, ketika Allah menciptakan alam raya, keadaan jagad raya semesta, dalam selimut gelap-gulita. Allah berfirman, “Jadilah terang!” Maka, jadilah terang. Allah pencipta terang, asal mula dan awal serta sumber terang. Bahkan Allah adalah Terang sejati. Menerangi dunia. Menerangi manusia dan kehidupannya. Ia menjadi tiang api dan tiang awan menuntun dan menyertai perjalanan umatNya di padang gurun.
    Karena itu pula, Yesus yang adalah Allah yang menjadi Manusia, Putra Tunggal Bapa, kudus dan benar, berkata, “Akulah Terang dunia.” Terang yang datang dari sorga. Datang dan telah hadir serta ada di antara manusia. Agar manusia menerima dan memiliki terang itu, terang hidup, menghidupkan, menerangi dan memberi pengharapan.
  2. Terang-Nya berkuasa. Allah mencipta terang. Terang berawal dari Allah. Allah sumber terang. Allah adalah terang itu. Yesus, Anak Allah, “Akulah terang dunia.” Terang ini memiliki kuasa. Ia berkuasa mengusir dan mengalahkan kegelapan dan kuasa gelap. Kuasa gelap tidak dapat menguasai-Nya. Sebab itu, dalam gelap terang akan bercahaya dan memberikan cahaya terangnya. Kegelapan diusirdan dikalahkan. Demikianpun, bila terang Kristus ada dalam hidup orang percaya. Ia diberi kuasa mengalahkan kegelapan hidupnya.
  3. Terang-Nya menghidupkan. Dalam kegelapan tidak ada kehidupan, tetapi kematian. Semua yang dalam gelap pada akhirnya menuju proses kematian. Tidak ada harapan. Sebaliknya, dalam terang ada harapan dan kehidupan. Terang adalah daya, energi, kekuatan dan kuasa menghidupan. Di mana ada terang, di situ ada kehidupan. Terang-Nya menghidupkan kehidupan orang beriman. Hidup dalam terang. Terang-Nya menerangi hidupnya. Ada kekuatan dan semangat hidup. Motivasi kuat untuk hidup. Tidak mudah menyerah. Terang-Nya menjadi motor penggerak roda kehidupannya.
  4. Berjalan tidak tersesat. Tanpa terang, ada dalam gelap, dibelenggu kuasa gelap, akan membuat dirinya tidak tahu yang mesti dilakukannya, kemana ia pergi ? Ia akan tersesat dan melakukan perbuatan tersesat. Barang siapa memiliki terang-Nya, berjalan dalam terang-Nya, ia tahu kemana ia pergi, dan ia tidak akan tersesat. Sebab, terang-Nya akan menuntunnya, memimpin ke arah jalan yang benar. Ia dapat membedakan hal yang baik, benar dan salah. Hati, akal dan pikiran diterangi-Nya, sehingga dapat memilih yang baik dan benar, untuk dilakukannya. Jalan hiidup yang gelap dapat dilalui dan dilewatinya. Selamat sampai tujuan.
  5. Memiliki terang hidup. Kristus datang sebagai “Akulah terang dunia.” Agar orang memiliki terang hidup. Sehingga terang-Nya yang ada dalam hidupnya, selain menerangi diri dan hidupnya. Ia juga bercahaya dan menerangi sesamanya. Hidupnya berdayaguna bagi sesamanya. Ia bagai pelita dan lilin bercahaya dalam kegelapan. Menolong sesamanya untuk tidak hidup dalam kuasa kegelapan, tidak hidup dalam kesesatan. Mengusir perilaku kuasa gelap dan sesat.
  6. Pengharapan dan kegembiraan. Dalam terang-Nya, ada secercah pengharapan ke depan. Mata iman menembus jauh ke depan. Hidup tidak terpaku kekinian dan kabut persoalan yang ada. Di balik semua kegelapan kini, ada cahaya harapan. Meski ada badai dan mendung, semuanya akan berlalu. Di balik awan gelap, ada matahari harapan. Maka, sebesar apapun musibah, bukanlah kemalangan belaka. Terang-Nya, pasti memberi secercah pengharapan. Membuat hidup kini, di sini, dapat diisi kegembiraan dan sukacita. Hati yang gembira adalah obat. Semangat yang patah, keringkan tulang. Secercah cahaya-Nya, dalam gelap dunia, pasti memberikan optmisme hidup. Kegelapan tidak berkuasa atas-Nya. Sebaliknya, Terang-Nya berkuasa atas kegelapan. Dalam Dia, kita optmis!
  7. Terang-Nya, menyertai Arak-arakan, akhiri 21, awali 22. Terang paripurna Kristus, menjadi kekuatan dan kuasa menjalani arak-arakan sepanjang 2021, dan mengawali 2022. Ada kuasa untuk mengusir dan mengalahkan kegelapan hidup. Ia memberi kemampuan untuk hidup, berjalan tidak tersesat, karena berjalan dalam terang-Nya. Memiliki pengharapan dan sukacita. Terang-Nya menyertai, meskipun berjalan dalam gelapnya dunia. Hidup bercahaya dalam diri dan bagi sesama. Sehingga dapat menjadi berkat bagi sesamanya. Karena ada Kristus dalam biduk berlayar. Selamat dan berhasil mengarungi lautan beriak, berbadai dan berombak. Tuhan membuat kami sanggup dan berhasil. Jiwa bersenandung, Soli Deo Gloria, kemuliaan bagi Allah.

5. Makna kata
A = Arah perjalanan sepanjang menapak tahun 2021
R = Riak dan gelombang, silih berganti, bagaikan mata rantai panjang tidak putus
A = Ada tawa canda, semangat hidup, tetapi juga, ada ratap duka, rapuh menyesak qalbu
K = Ku bersyukur, terang-Nya, menerangi, dan Dia yang perkasa, mengokohkanku
A = Aman nyaman menyelimuti perjalanan riang bahagia, meskpi diselang-seling, ragu gemetar takut tidak berdaya
N = Nyanyian puja puji, sujud sembah syukur, kala boleh tiba di penghujung jalan 2021, Imanuel, Dia besertaku, Soli Deo Gloria, kemuliaan bagi Tuhan.

SELAMAT MENGAKHIRI 2021, DAN MEMASUKI 2022

Bagikan tulisan ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published.